Beberapa tahun terakhir, menggunakan celana jins ketat (model pensil) menjadi tren di kalangan anak muda.
Bahkan, artis papan atas Indonesia seperti The Changcuters pun menjadi salah satu pecinta celana jenis ini. Tak tanggung-tanggung, celana ini bukan sekedar ketat, tapi juga menempel seolah menjadi kulit kedua bagi pemakainya.
Memang tak terhitung banyaknya pengguna celana jins ketat. Namun, mungkin hanya segelintir yang mengerti efek negatif memakai celana jenis itu. Menurut dr Ryan Thamrin, penggunaan celana jins ketat pada wanita kerap menimbulkan masalah.
Celana jins ini terbuat dari bahan yang cukup tebal, apalagi yang jenis straight jins atau celana jins yang pas di badan. Hal ini dapat menimbulkan rasa panas di bagian organ kewanitaan dan memicu produksi keringat yang cukup banyak.
Ditambah lagi sirkulasi udara di daerah kewanitaan juga terganggu akibat bahan yang tebal itu, padahal daerah tersebut memerlukan sirkulasi udara yang cukup, agar keringat cepat mengering.
Apabila hal ini terjadi terus menerus maka, daerah itu akan menjadi lembab dan mudah sekali memicu tumbuhnya jamur. Di samping itu risiko untuk terjadinya iritasi maupun infeksi juga bertambah besar.
Bila hal ini dibiarkan terus menerus maka akan membahayakan organ kewanitaan yang mengancam kesehatan reproduksi.[tribun]
0 komentar:
Posting Komentar